Proyek
multiyears (MY) jalan poros di Pulau Rupat dari Kelurahan Batu Panjang-desa
Pangkalan Nyirih mulai dilaksanakan rekanan pelaksana, PT Mawatindo Konstruksi
berupa tahapan base. Rekanan dalam melaksanakan pekerjaan dituntut harus
mengedepankan mutu atau kualitas jalan poros tersebut.
Hal itu diutarakan camat Rupat Yusrizal terkait telah dimulainya pelaksanaan proyek My di pulau terluar tersebut. Menurutnya, rekanan diminta beekrja sesuai dengan bestek yang ada, karena struktur tanah di pulau Rupat adalah lahan gambut, sehingga aspek tekhnis harus menjadi perhatian serius rekanan dalam bekerja di lapangan.
''Sejak beberapa waktu lalu perusahaan pelaksana kegiatan sudah memulai pekerjaan fisik. Pekerjaan itu sendiri dimulai dari desa Pangkalan Nyirih dan berakhir di kelurahan Batu Panjang, ibukota kecamatan Rupat. Untuk itu, kita tekankan, rekanan harus memperhatikan kualitas jalan yang dibangun, jangan asal-asalan,'' kata Yusrizal, Kamis (20/3/2014).
Selain masalah kualitas, camat juga menegaskan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan rekanan harus juga memperhatikan aspek lingkungan serta masyarakat disekitar lokasi proyek. Misalnya, pada saat kemarau kondisi badan jalan sebelum diaspal pasti berdebu, rekanan diminta melakukan penyiraman supaya warga yang berdomisili ditepi badan jalan tidak terkena imbas debu dari pekerjaan.
''Selain itu masyarakat Rupat sangat berharap proyek jalan poros ini dapat selesai tepat waktu. Karena selama ini persoalan jalan merupakan kebutuhan yang sangat diharapkan masyarakat disini,'' terang Yusrizal.
Menanggapi hal tersebut, Pejabat Pelaksana Tekhnis Kegiatan (PPTK) jalan poros pulau Rupat Huri Agustianri juga sependapat bahwa kualitas pekerjaan merupakan hal yang menjadi prioritas utama. Proyek jalan poros itu sendiri menelan biaya Rp455 miliar dengan panjang 51 kilometer yang berada persis ditengah-tengah pulau Rupat.
''Rekanan sudah memulai pekerjaan dari Pangklalan Nyirih berupa base. Memang pekerjaan saat ini belum maksimal, tapi kita akan terus wasi kegiatan di lapangan sehingga mutu dari jalan dapat terjaga dan rekanan bekerja sesuai dengan tahapan serta mengacu kepada bestek/dokumen,'' jelas Huri.
PT Mawatindo Konstruksi juga sudah mendatangkan peralatan untuk pekerjaan mereka, termasuk tenaga teknis. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bengkalis sendiri bersama dengan kelompok kerja (pokja) My di ULP Bengkalis pada saat proses lelang sudah turun bersama ke lapangan melakukan uji lokasi dan struktur tanah.
Sumber : Go Riau -Jumat, 21
Maret 2014
Jumat, 21 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar